PELUANG TUAN RUMAH PIALA DUNIA HAMPIR BUYAR

JAKARTA, kompas..com - Bom beruntun yang meledak di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (17/7), membuat citra Indonesia di mata dunia hancur. Ini memberikan dampak yang negatif bagi Indonesia yang ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum PSSI Pusat, Nurdin Halid. Menurutnya, bom yang meledak di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott, akan membuat peluang Indonesia jadi tuan rumah turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia tersebut hampir pasti tertutup.

"Saya sedih. Hampir buyar harapan kita menjadi tuan rumah," ungkap Nurdin, Jumat (17/7).

Menyusul tragedi tersebut, saat ini dua negara sudah mengeluarkan travel warning, yaitu AS dan Inggris. Hal itu (travel warning,red) menjadi salah satu faktor yang menentukan Indonesia bisa jadi tuan rumah Piala Dunia dari segi faktor keamanan.

http://bola.kompas..com/read/xml/2009/07/17/19242524/nurdin.peluang.jadi.tuan.rumah.pd.2022.bisa.buyar

Bertautan dengan travel warning, pada 14 Desember 2009 hingga 14 April 2010 merupakan masa kritis bagi PSSI. Pasalnya, dalam kurun waktu tersebut FIFA akan meninjau seluruh aspek yang berkaitan dengan Piala Dunia.

Nah, bulan April 2010 menjadi saat yang menentukan apakah Indonesia bisa lolos voting Piala Dunia 2022. Seandainya Inggris tidak segera mencabut travel warning antara Desember 2009 sampai April 2010, maka sudah pasti Indonesia tersingkir dari bursa calon tuan rumah.

Padahal pada kongres FIFA di Bahama, Nurdin Halid telah melakukan presentasi draft kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Menurutnya, saat itu draft telah didukung oleh beberapa tokoh, seperti Franz Beckenbauer dan mantan presiden FIFA Joao Havelange.

"Beckenbauer mendukung 100 persen, termasuk Joao Havelange," ungkapnya.

http://bola.kompas..com/read/xml/2009/07/17/19242524/nurdin.peluang.jadi.tuan.rumah.pd.2022.bisa.buyar